Cari Blog Ini

10 menit saja kau bertahan..

Orang-orang hebat sebenarnya hanyalah orang-orang biasa yang memiliki tekad yang luar biasa. Saat orang-orang disekeliling anda menyerah dan mundur, kertakkan gigi anda dan cobalah untuk menggali sedikit lebih dalam. Sukses diraih dan dipertahankan oleh mereka yang terus mencoba. Majulah dan akuilah : hari ini anda mungkin belum mencapai apa yang anda inginkan, harapkan dan impikan. Salah satu kunci untuk mendapatkan impian anda adalah sebuah tekad untuk tidak menyerah.

Ralph Waldo Emerson berkata, "Seseorang disebut pahlawan bukan karena ia lebih berani dari orang lain, tetapi karena ia berani bertahan sepuluh menit lebih lama." Seorang atlit lari jarak jauh belajar untuk menjadi 'terbiasa'. Ia akan terus berlari hingga kecapekan, tetapi dia tidak akan berhenti. Pelari biasa akan menyerah. Tetapi, pelari jarak jauh tahu bahwa jika ia dapat menahan kesakitan itu sedikit lebih lama, ia akan menjadi 'terbiasa'.

Sebelum seseorang mencoba cukup keras dan cukup lama sampai ia menjadi 'terbiasa', maka ia tidak akan pernah tahu seberapa besar yang bisa ia capai. Ingatlah, kemampuan itu terdiri dari 95% tekad untuk tetap bertahan.

Sabtu, 22 Oktober 2011

SABTU 22 OKTOBER 2011 : ESCIFION PART I in Kelas X

Hari ini ada event besar di jurusanku. Dan aku hanya terkapar di kamar tanpa bisa membantu sedikitpun. Yap, saya sedang sakit dan capek lahir bathin oleh banyak hal. Entah saya di cap sebagai orang apatis saya tidak tahu. Yang jelas Allah Maha Tahu. Saya sendiri malas untuk bercerita tentang sesuatu yang saya hadapi saat ini ke orang lain. Untuk apa? Dikasihani? Dimanja? Untuk apa? Tidak ada alas an dan tempat untuk saya mengeluh tentang masalah.masalah datang untuk membuat kita menjadi lebih kuat dan naik tingkat, bukan untuk diratapi, dihindari ataupun di sesali. Dan masalah ini untuk saya saja. Bukan untuk orang yang tubuhnya diluar tubuh saya. Mungkin dengan menuliskan ini, saya menjadi lebih rileks.
Satu hal ketika saya sedang dalam kondisi yang serba salah adalah memutar video tentang teman-teman saya saat SMA. Saya rindu dengan mereka. Kegilaan, canda tawa, saat-saat berduka, semua campur aduk ketika memory tentang mereka diputar. ESCIFION, Eleven Science F Inteligent Organization. 3 tahun kami bersama, memulai petualangan yang tidak biasa untuk kelas yang di cap sebagai kelas “istimewa”. Event apa yang pernah diadakan luput dari kegilaan kita semua? Tidak ada, setiap ada suatu hal terjadi, satu ataupun dari teman-teman kita pasti menjadi “sesuatu” di dalamnya. Tidak hanya dalam lingkungan sekolah saja, namun di kabupaten pula kami juga begitu. Kami sebenarnya bukanlah sekumpulan anak yang kaya, berduit, kuat modalnya untuk selalu eksis. Kami bukanlah kelas yang dihuni oleh anak-anak yang jika ulang tahun beradu mewah dengan merayakannya di restoran, kami bukanlah kumpulan bocah yang kuat modalnya untuk berlibur berhari-hari di luar kota. Karena memang kami apa adanya, bukan apa-apa ada.
Ketidakbiasaan (kalau tidak ingin di sebut kegilaan) kami dimulai dari awal masuk SMA. Ketika kami berstatus siswa baru kami diperintahkan senior untuk membuat yel-yel kelas untuk diadu dengan kelas yang lain. Maka sebagai siswa baru kamipun membuatnya. Saat itu grup band peterpan baru mengeluarkan album dengan single menghapus jejak. Maka salah satu teman kami, yaitu romi (yang notabene peraih medali emas Olimpiade Fisika Dunia-sekarang di ITB) membuat yel yel dengan based lagu tersebut. Ada kalimat yang kontroversial namun tidak kami sadari dari awal karena menurut kami ini tetap masih pada batas koridor instruksi senior “buat yel-yel yang menjadikan kelas kalian lebih unggul dari kelas lainnya” . kalimat tersebut yaitu “kami adalah kelas unggulan, yang lainnya hanyalah buangan”. Hasilnya, kelas kami ditelanjangi bulat-bulat di depan kelas yang lain, di cap sombong dan lain sebagainya. Namun itu semua ternyata rangkaian dari sore terakhir MOS SMA. Sore yang biasanya begitu hangat saja terasa dingin oleh guyuran air dari teman-teman yang lain. Hahaha.. ternyata itu adalah suatu “ritual” yang biasa dimainkan oleh senior di sore akhir episode pra MOS.
Kejanggalan kedua adalah ketika sebagian besar anak laki-laki bolos secara legal dan serempak untuk suatu hal yang tidak penting. Ceritanya begini. Suatu hari dimana futsal belum lazim dimainkan di pamekasan, Universitas Madura (UNIRA) mengadakan lomba futsal untuk SMA. Dengan rasa percaya diri yang lebih, kami daftar dan yakin juara. Padahal diantara kami tidak ada yang benar-benar pemain futsal, kami semua hanyalah pemain bola kampung yang terbiasa nyeker. Ketika panitia mewajibkan para pemain untuk menggunakan segala perlengkapan layaknya pemain futsal semisal deker, kaos kaki dan sebagainya, kami saling melirik satu sama lain. Kalau beli, sayang, paling hanya dipakai turnamen doank, setelah itu? Nyampah juga…. Akhirnya dengan segala pertimbangan, kita sepakat untuk meminjam kepada kakak kelas yang juga ikutan. Namun bagaimana caranya kita meminjam? Sementara mereka bermain dan tak pernah masuk sekolah semenjak turnamen dimulai sementara kelas kami ada fullday. Akhirnya kita sepakat untuk berangkat ke lapangan dengan alasan ada surat dispen. Ubet, yang biasa ngurus beginian buat tanding basket akhirnya yang handle ke BK. Namun ternyata sesampai di BK, si Nto saja yang dia korbanin buat minta. Haha, akhirnya dengan segala tipu dayanya (emg bakat suruh ngakalin orang tua nih anak, padahal calon guru, bakal sulit buat bakal murid-muridnya nanti buat ngakalin dia karena kebetulan dia biasa otak criminal dan yang lain eksekutor ide gilanya yang kadang memang benar-benar gila (tanpa konotasi)) dia berhasil dapat surat dispen. Kita tulisin semua temen2 yang pada mau ikut maen. Diantaranya adalah :
1. Naufal Hamdi Manager Tim.
2. Ubet Kiper kedua
3. Fai Kiper Utama
4. Umam
5. Nto
6. Aku
7. Ajang
8. Kholed
9. Romi
Setelah positif diberikan, kita masih belum mau berangkat. Masih banyak pertimbangan ini dan itu. Umam ngotot dan mencegah agar kita tidak bolos dan tetap mengikuti pelajaran seperti biasa. Saya pun ngotot balik (keinginan bolos lebih besar begitu tahu ada PR yang belum dikerjakan). Sementara kita masih berdebat, si ubet dan nto malah sudah ngedorong motor mereka keluar sekolah lengkap dengan tas sekolah mereka (lho, bukannya ntar balik lagi? Kenapa harus bawa-bawa tas segala?). akhirnya kitapun berangkat menonton dan berhasil meminjam semua peralatan yang dibutuhkan. Setelah itu? Bukannya balik ke sekolah, kita semua menuju rental PS 2 dan nonton film di rumah saya. Kebayang tidak jika ada razia satpol PP di tempat persewaan itu sementara kita masih berpakaian lengkap sebagai siswa. Haha, memang benar-benar gila bukan? Dan kitapun gagal total dalam kompetisi tersebut. Namun adakah penyesalan? Ternyata tidak, yang ada kita malah makan-makan, hahaha….
Namun tahukah kalian, ternyata tren bermain futsal ini telah kita mulai bahkan ketika futsal itu sendiri belum booming di Pamekasan. Kelas kami punya 2 jersey dan setiap kamis kita mengundi nama-nama yang akan berlaga dengan jersey merah ataupun hitam. Haha :’) ternyata kami lebih keren terlebih dahulu daripada yang kini menjadi tren yaa… hahahaha.

2 komentar:

Popular Posts